happiness delight♥
happy virus ♥♥
about bias stuff link home twitter tumblr follow
Dulu..
Wednesday, May 4, 2011 | 7:23 AM | 0 comments

Entah karena apa, tiba-tiba aku terduduk tegak pagi ini, dan bayangmu memenuhi seluruh pikiran.

Kamu, yang 10 hari lalu telah pergi, memutuskan untuk berpisah, dan tak berjalan di jalur yang sama denganku lagi.

Kupejamkan kedua mataku, tanganku memijat pelipisku perlahan.

Ingatanku kembali memutar memori-memori ketika dua jiwa pernah menjadi sebuah kesatuan. Dulu.

Saat pertama kali kau panggilku dengan sebutan “sweetheart” atau “dear”.

Ketika air matamu menetes untuk pertama kalinya di hadapanku, saat jiwa tak lagi kuat untuk menahan segala persoalan yang berbondong-bondong datang menyerangmu.

Tentang semua mimpi yang aku bilang terlalu jauh, mengenai anganmu untuk bersamaku hingga habis waktu.

Tentang pendapatmu mengenai ketidaksukaanku akan lagu-lagu jaman sekarang yang berputar-putar dan tak jauh berbeda satu dengan lainnya.

Tentang teorimu mengenai apa itu cinta, yang tak dapat dideskripsikan dengan kata-kata, karna walaupun kita dapat menjawab apa itu cinta, tetapi sebenarnya itu bukanlah jawaban, hanyalah salah satu ciri darinya.

Tentang segala persoalan yang membebatmu dalam sebuah ruang, dimana hanya ada dirimu di dalamnya, dengan semua masalah yang dijatuhkan begitu saja tanpa ancang-ancang.

Tentang keluargamu, yang begitu tidak peduli dan individualis, sehingga kau perlu seseorang untuk dijadikan sandaranmu. Dengan senang hati aku mau menjadi “tempat sampah”mu.

Tentang cita-citamu yang kau bilang takkan tercapai, karna bagaimanapun kau pasti akan menjadi seperti ayahmu, meneruskan pekerjaan beliau yang sudah dibangun dari nol.

Tentang sifatku yang kau bilang berubah-ubah, kadang seperti anak kecil, tetapi terkadang memiliki pikiran seperti orang dewasa.

Ketika jantungku berdegup kencang, dengan ritme yang tak beraturan saat wajahmu terlihat dari kejauhan, dan perlahan semakin mendekat, hingga berada di hadapan.

Saat bulir air mataku jatuh karena kau tak membalas SMS, dari pagi hingga bulan menggusur matahari tiba.

Begitu banyak kenangan yang jelas tetapi tak kasat mata, setumpuk memori bersama yang melekat namun terlihat tak lagi ada.

Kurasa, hal yang paling sulit kulakukan sekarang adalah lupa. Walaupun pada dasarnya aku adalah orang yang pelupa.

Tetapi, entah mengapa, aku mengingat dengan baik, dari awal hingga akhir, semua tentangmu.

Apa kesukaanmu, sifatmu yang menjengkelkan atau menggemaskan, atau apapun. Semua mengenaimu.

Mungkin kau tak tahu, tetapi berpisah denganmu lebih sulit daripada mengerjakan beratus-ratus lembar soal fisika. Air mataku sampai kering tak bersisa.

Ah, kurasa aku terlalu jauh mengingatmu kembali.

Terima kasih untuk semua yang tlah kau lukiskan dalam lembar kehidupanku. Dulu.

Aku harus segera “pulang”, agar kenangan itu tak membayangiku lagi, walaupun aku ingin.

Hari sudah beranjak malam, aku harus segera tidur kalau tidak ingin diomeli.

Aku mencintaimu, T.

Sampai kapanpun.